free info bisnis dan tutorial, dengan Galeri islami ini semoga kita lebih memamahami dalam kehidupan islam

sejarah titanic

Kapal Titanic merupakan kapal
penumpang milik White Star Line,
dibangun di galangan kapal
Harland and Wolff di Belfast,
Irlandia Utara, didisain untuk
menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line.
Titanic, bersama kapal saudara
kembarnya Olympic, Olympic dan
yang akan dibuat Britannic (pada
awalnya dinamakan Gigantic,
bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang
pernah dibuat. Pembuatan RMS
Titanic, dibiayai oleh hartawan
Amerika, J.P. Morgan dan
perusahaannya International
Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret 1909. Badan
kapal Titanic selesai diproduksi
pada 31 Mei 1911, dan
perlengkapan dalam di selesaikan
pada 31 Maret tahun berikutnya.
Titanic sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter
(92 kaki 6 inci) lebar, berat mati
46.328 ton, dan ketinggian dari
permukaan air ke geladak
setinggi 18 meter (60 kaki).
Walaupun ia meliputi banyak ruang dan dengan berat mati
yang besar itu, kapal Titanic
sama panjangnya dengan kapal
Olympic. Titanic dilengkapi dua
mesin dengan empat silinder, tiga
baling-baling, dan satu turbin Parsons bertekanan rendah
yang menggerakkan tiga baling-
baling. Terdapat 29 ketel
dipanaskan oleh 159 perapian
batu bara yang mampu
menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga
dari empat cerobong kapal
setinggi 19 meter (63 kaki) yang
berfungsi; cerobong yang
keempat digunakan sebagai
lubang udara, dan untuk memperlihatkan kehebatan kapal.
Kapal Titanic mampu membawa
3.547 penumpang dan awak
kapal, karena ia juga mengirim
surat, maka namanya diberi
penambahan kata depan RMS dan juga sebagai kapal uap – SS (Steam Ship). Pada waktu itu, fasilitas dan
kemewahannya tidak dapat
ditandingi. Ia menawarkan
fasilitas kolam renang, ruang
olahraga, pemandian Turki,
perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi
seluruhnya dengan panel kayu,
perabotan mewah dan perhiasan
yang indah lainnya. Ia
menawarkan tiga lift untuk
digunakan penumpang kelas utama dan, satu inovasi pada
waktu itu, satu lift bagi
penumpang kelas dua. Titanic dianggap sebagai puncak
arsitektur laut dan pencapaian
teknologi. Ia dianggap oleh
majalah Ship Builders sebagai
kapal yang “hampir tidak mungkin tenggelam.” Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air
dengan pintu yang beri pengunci
elektrik dan akan menutup
hanya dengan menekan satu
tombol dari dek kapal; walaupun,
sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak
(hanya sampai Dek-E). Titanic
mampu terapung dengan baik
walau dua ruang tengah dipenuhi
air atau empat bagian pertama
dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan tenggelam. Pelayaran pertama Kapal Titanic memulai pelayaran
pertamanya dari Southampton,
Inggris, dalam perjalanan ke New
York City, New York, pada Rabu,
10 April 1912, di bawah kendali
Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak meninggalkan
tempat berlabuhnya, ombak
yang dihasilkan oleh kapal
tersebut menyebabkan kapal
penumpang New York, yang
berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir
(sekitar 4 kaki) dari Titanic
sebelum kapal tunda New York
pergi. Kejadian tersebut baru
berhenti setelah satu jam.
Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic berhenti di
Cherbourg, Prancis, untuk
menurunkan dan mengambil
penumpang tambahan dan
berhenti sekali lagi di
Queenstown (sekarang ini dikenal sebagai Cobh), Irlandia, sebelum
meneruskan pelayaran ke New
York dengan 2.223 penumpang. Titanic mempunyai tiga bagian
kelas penumpang yang
dipisahkan. Kelas ketiga juga
dikenal sebagai geladak, terdiri
dari kabin kecil di dek bawah,
diisi oleh kebanyakan pendatang dari inggris yang mengharapkan
penghidupan lebih baik di
Amerika. Kabin dan ruang kelas
kedua, terletak di bagian
belakang, memiliki fasilitas yang
sama dengan kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang
kelas kedua pada mulanya
menempati kelas satu di kapal
yang lain tetapi, karena tidak
tersedianya batu bara, maka
dipindahkan ke Titanic. Kelas utama merupakan bagian kapal
yang paling mewah. Sebagian dari orang yang
terkenal turut belayar sebagai
penumpang kelas utama. Ini
termasuk jutawan John Jacob
Astor dan isterinya Madeleine
Force Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik
Macy, Isidor Straus dan isterinya
Ida; jutawan Denver, Margaret
“Molly” Brown; Sir Cosmo Duff- Gordon dan isterinya Lady Lucille
Duff-Gordon; George Elkins
Widener dan istrinya Eleanor;
John Borland Thayer, isterinya
Marian dan anak mereka yang
berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William Thomas Stead;
Countess of Rothes; pembantu
presiden AS Archibald Butt;
pengarang dan tokoh
masyarakat Helen Churchill
Candee; pengarang Jacques Futrelle, dan isterinya May, dan
rekan mereka, editor Broadway
Henry dan Irene Harris; aktris
film bisu Dorothy Gibson; dan
yang lain. Ikut bersama di kelas
utama lainnya adalah editor urusan White Star Line J. Bruce
Ismay yang merencanakan
pembuatan Titanic dan pembuat
kapal Thomas Andrews, yang
turut bersama untuk memantau
semua masalah dan menilai kinerja keseluruhan kapal baru
tersebut. Malapetaka Pada malam Minggu, 14 April,
suhu menurun sampai tahap
hampir beku dan laut tenang.
Bulan tidak keluar dan langit
cerah. Kapten Smith, mengetahui
peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi
nirkabel semenjak beberapa hari
lalu, telah mengubah haluan
Titanic lebih jauh ke arah
selatan. Pada hari Minggu pukul
13:45 waktu setempat, pegawai komunikasi nirkabel dari kapal
uap Amerika memberi peringatan
bahwa gunung es besar
mengapung dalam jalur Titanic,
tetapi peringatan ini tidak
disampaikan ke dek pengawal. Sore itu, satu lagi laporan
mengenai bongkahan gunung es
besar yang banyak, kali ini dari
Mesaba, juga gagal disampaikan
ke dek pengawal. Pada pukul 23:40 waktu
setempat ketika berlayar di
selatan Grand Banks di
Newfoundland, pengawas
Fredrick Fleet dan Reginald Lee
melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal.
Fleet membunyikan loceng kapal
sebanyak tiga kali dan
menelepon dek pengawal
memberitahu, “Gunung es, tepat di depan!” Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan
kemudi ke sisi kiri dan
mengurangi kecepatan, kemudian
mundurkan mesin kapal.
Tabrakan ternyata tidak dapat
terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan
dengan bagian lambung kanan
kapal, dan merobek badan kapal
di empat bagian pertama dan
mematahkan paku baja di bagian
bawah kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar
91 m (300 kaki). Pintu kedap air
baru berhasil menutup rapat
saat air sudah keburu memasuki
lima bagian kedap air pertama,
lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak
tenggelam. Berat lima bagian
kedap air yang dimasuki air
menarik kapal ke bawah melebihi
ketinggian dinding kedap air,
kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan
guncangan hantaman itu,
sesampainya ke dek pengawal
dan memerintahkan berhenti
sepenuhnya. Setelah
pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews,
sadar bahwa Titanic akan
tenggelam, dan setelah tengah
malam pada 15 April, perahu
penyelamat untuk disiapkan dan
panggilan darurat diberitahukan. Perahu penyelamat pertama,
diturunkan pada pukul 00:40
waktu setempat di sebelah
kanan dengan hanya di isi 28
orang penumpang di atasnya.
Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas
penuh 1.178 orang penumpang.
Walaupun tidak mencukupi untuk
membawa semua penumpang dan
awak kapal, Titanic membawa
cukup perahu penyelamat dan pelampung karena peraturan
yang ditetapkan oleh Lembaga
Peraturan Inggris. Pada masa itu,
jumlah perahu penyelamat yang
diperlukan ditetapkan menurut
berat mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang
dibawanya. Penumpang kelas utama dan
kedua dengan mudah bisa
mencapai perahu penyelamat
dengan tangga yang menuju
terus ke dek perahu tetapi
penumpang kelas ketiga lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari
bagian bawah kapal sulit
dipahami dan menyulitkan
mereka untuk sampai ke perahu
penyelamat. Lebih buruk lagi,
penumpang kelas tiga saat pintu dikunci oleh awak kapal yang
menunggu giliran mengizinkan
penumpang naik ke geladak. Operator radio nirkabel Jack
Phillips dan Harold Bride sibuk
mengirim CQD, isyarat
pertolongan. Beberapa kapal
merespon, termasuk Mount
Temple, Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic,
tetapi semuanya terlalu jauh
untuk sampai sebelum Titanic
tenggelam. Kapal terdekat
adalah RMS Carpathia milik
Cunard Line yang sejauh 93 kilometer (58 mil) dan hanya
berjarak empat setengah jam;
terlalu lama untuk
menyelamatkan lebih dari
setengah penumpang Titanic
karena kapalnya sudah keburu tenggelam. Satu-satunya
daratan yang menerima isyarat
pertolongan Titanic adalah
stasiun nirkabel di Cape Race,
Newfoundland. Pada mulanya, penumpang
enggan meninggalkan Titanic
untuk menaiki perahu
penyelamat yang kecil karena
merasakan Titanic lebih aman
dan tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam
bahaya atau pun tenggelam. Ini
menyebabkan kebanyakan
perahu penyelamat dilepas
dengan separuhnya kosong; satu
perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang dilepas
dengan hanya 12 orang
penumpang di atasnya. “Wanita dan anak-anak dahulu” diutamakan untuk menaiki
perahu penyelamat, Opsir kedua
Lightoller, yang mengisi perahu
penyelamat di sebelah kiri, hanya
memperbolehkan laki-laki yang
diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya;
walaupun masih terdapat tempat
kosong. Opsir Pertama Murdoch,
yang mengisi perahu di sebelah
kanan, memperbolehkan laki-laki
naik apabila wanita tidak ada yang mau naik lagi. Saat kapal
semakin tenggelam, penumpang
mulai cemas dan sebagian perahu
penyelamat dilepas dengan
penumpang penuh. Pada 02:05
waktu setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di
bawah air, dan kecuali dua buah
perahu, semua perahu
penyelamat lain telah diturunkan. Sekitar 02:10 waktu setempat,
bagian belakang kapal terangkat
dari permukaan air
memperlihatkan bagian bawah
kapal, kemudi, dan baling-baling
kapal , dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air
membanjiri geladak perahu.
Keadaan semakin parah saat dua
perahu penyelamat terakhir
terapung dari geladak, satu
terbalik dan satu lagi separuhnya telah berisi air. Tidak
lama kemudian, cerobong asap
paling depan jatuh, meremukkan
sebagian dek pengawal dan
mereka yang terapung dalam air.
Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau
melompat ke laut dangan
harapan dapat sampai ke perahu
penyelamat. Bagian belakang
kapal perlahan-lahan terangkat
ke atas, dan barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke
laut. Sewaktu bagian belakang
kapal terangkat, sistem eletrik
mati dan lampu mulai padam.
Tidak lama kemudian, pada
bagian badan kapal yang tidak kuat menahan beban
mengakibatkan Titanic pecah
menjadi dua bagian antara dua
cerobong terakhir, dan bagian
depan tenggelam sepenuhnya.
Bagian belakang kapal langsung tehempas kembali di permukaan
air dan terangkat tegak lurus.
Selepas beberapa saat, pada
pukul 02:20 waktu setempat,
semuanya tenggelam ke laut. Dari sejumlah 2.223 orang
penumpang, hanya 706 orang
penumpang yang selamat; 1.517
orang penumpang tewas.
Kebanyakan penumpang tewas
disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air
28 °F (?2 °C). Hanya dua dari 18
perahu penyelamat yang kembali
untuk menyelamatkan korban
dari dalam air selepas kapal
tenggelam. Perahu penyelamat nomor empat kembali dan
menyelamatkan lima orang, dua
dari mereka kemudian tewas.
Hampir satu jam kemudian
perahu penyelamat nomor empat
belas kembali dan menyelamatkan empat orang
penumpang yang mana satu
penumpang kemudian tewas juga.
Penumpang yang lain berhasil
menaiki perahu penyelamat yang
terapung dari geladak. Terdapat perdebatan dalam perahu
penyelamat lain samaada hendak
kembali, tetapi kebanyakan yang
selamat takut bila perahu
penyelamat mereka akan
tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba menaiki perahu
mereka atau ditarik oleh Titanic
yang tenggelam, walaupun
sebenarnya hanya sedikit
tarikan yang ada. Kedua bagian kapal tersebut
tenggelam dengan cara berbeda.
Bagian depan menancap kira-kira
609 m (2.000 kaki) di bawah
permukaan dasar laut dan
mendarat dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang
tenggelam dengan cepat ke
dasar lautan; badan kapal
terburai akibat terdapat udara
yang terperangkap di dalam
kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan
kecepatan tinggi, terbenam jauh
ke dalam lumpur. Diselamatkan Hampir dua jam setelah Titanic
tenggelam, RMS Carpathia tiba di
tempat kejadian dan mengambil
perahu penyelamat pertama.
Dalam beberapa jam kemudian,
mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak
Carpathia, doa khusyuk yang
singkat untuk yang mereka yang
terselamatkan dan untuk
memperingati mereka yang
tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke
New York, dan sampai pada
tanggal 18 April. Saat santunan jiwa diberikan,
White Star Line menyewa kapal
MacKay-Bennett untuk
mengevakuasi jenazah. Sejumlah
338 jenazah akhirnya ditemukan.
Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia,
sedangkan jenazah yang tidak
dikenal dikebumikan di
Pemakaman Fairview. Dampak setelah kejadian Saat berita mengenai
malapetaka tersebut tersebar,
banyak orang yang terkejut
bahwa Titanic telah tenggelam
dengan jumlah korban tewas
yang begitu tinggi walaupun dilengkapi dengan teknologi yang
maju. Surat kabar dipenuhi
berita dan gambaran mengenai
malapetaka tersebut dan
semuanya tidak henti-hentinya
untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal
dibuat untuk membantu korban
dan keluarga mereka, banyak
yang kehilangan orang yang
merupakan tulang punggung
keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas tiga, semua
barang yang mereka miliki
tenggelam. Tenggelamnya kapal itu memberi
dampak yang mendalam kepada
penduduk Southampton. Menurut
Hampshire Chronicle pada 20 April
1912, hampir 1.000 keluarga
setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap
jalan di daerah Chapel kota
tersebut kehilangan lebih dari
satu penduduk dan hampir 500
rumah kehilangan keluarga. Sebelum korban yang
terselamatkan sampai ke New
York, pemeriksaan telah dibuat
untuk mengetahui apa yang
terjadi atas Titanic, dan apa
yang dapat dilakukan untuk menghindari terulangnya
peristiwa itu. Senat Amerika
Serikat memulai pemeriksaan
mengenai musibah Titanic pada
19 April, sehari selepas Carpathia
tiba di New York dengan yang selamat. Ketua Penyelidikan,
Senator William Alden Smith, ingin
mengumpulkan kesaksian
penumpang dan awak kapal saat
masih segar dalam ingatan
mereka. Smith juga memerlukan panggilan tertulis warganegara
Inggris untuk pengadilan pada
waktu mereka masih berada di
negara Amerika. Pemeriksaan
Amerika berlangsung sampai
tanggal 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai
penyelidikan Dewan Perdagangan
Inggris mengenai musibah
tersebut. Pemeriksaan Inggris
berlangsung antara 2 Mei dan 3
Juli. Setiap pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua
penumpang maupun ABK Titanic,
dan ABK Californian dan pakar
lain. Para penyelidik mendapati
kebanyakan peraturan
keselamatan ketinggalan zaman
dan dengan itu pelbagai langkah
keselamatan baru diberlakukan.
Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati
kapten dan kapal Californian
gagal memberikan bantuan
sewajarnya kepada Titanic.
Pemeriksaan tersebut mendapati
bahwa Californian lebih dekat dengan Titanic berjarak 31 km
(19,5 mil) yang disayangkan oleh
Kapten Lord dan bahwa Lord
seharusnya membangunkan
operator nirkabel setelah
tembakan suar dilaporkan kepadanya. Dikarenakan
operator nirkabel Californian
tidak bertugas, 29 negara
mengesahkan Akta Radio 1912,
yang menyamakan komunikasi
radio, terutama dalam keadaan bahaya. Musibah tersebut turut
mendorong International
Convention for the Safety of Life
at Sea di London, Inggris, pada
12 November 1913. Pada 20
Januari 1915, persetujuan ditandatangani oleh organisasi
tersebut dan menghasilkan
pendirian dan pembiayaan Patroli
Es Internasional, agensi Pegawai
Pesisir Amerika Serikat yang
sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es
terapung Lautan Atlantik yang
dapat menjadi ancaman bagi jalur
laut trans-Atlantik. Disetujui juga
dalam peraturan baru bahwa
semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat
yang mencukupi bagi semua
penumpang di atas kapal, dan
latihan keselamatan yang sesuai
dilakukan, dan semua komunikasi
radio dikendalikan 24 jam sehari bersama pusat kendali kedua,
agar tidak terlewatkan panggilan
darurat. Sebagai tambahan,
disetujui bahwa tembakan suar
berwarna merah dari kapal
haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.
 

0 komentar:

Posting Komentar